KISS X SIS

Genre : Ecchi , Comedy , Romance , School

 Magazine: Bessatsu Young Magazine Young Magazine

 original run: 11 desember 2005- ongoing

Author : Ditama Bow

Sinopsis :
Kiss ×  sis cerita dimulai dengan Keita Suminoe, laki-laki  murid sekolah 3 SMP  belajar untuk ujian masuk SMA-nya. Dia tinggal di sebuah rumah dengan kakak perempuan tiri kembar, Ako dan Riko, yang mencium, flash, dan tampilan cinta mereka baginya secara pribadi. Keita mulai menjadi romantis tertarik pada langkah dua saudara perempuannya dan dia tidak menyukai dirinya sendiri awalnya untuk itu, meskipun mereka berbagi tidak ada darah-hubungan antara mereka. Melihat objek wisata ini, kedua orang tuanya mendorong dia untuk akhirnya menikah dengan salah satu dari mereka, dengan Ako dan Riko berselisih perhatian Keita, atau bekerja bersama untuk menjaga perhatiannya dari gadis-gadis lain.


Pass : hontoanime.blogspot.com Download

~ Jari Manis ~

Tau mengapa cincin perkawinan di selipkan di cari manis kita ?
Ini bukan "MITOS" ini "KEAJAIBAN"....
Cobain deh... (Klo bisa sma pasangan , sendiri jga bisa kok ) :


  1. Gabungkan kedua tangan kita / bersama pasangan , Tekuk jari tengah anda + pasangan /sendiri.

  2. Pertemukan ke-4 ujung jari yang lain (saling hadep"an) .


  3.Game di mulaii... ^o^ (Hanya ada 1 jari yang tak akan terpisahkan..gk percaya ?? )


  4.Cobalah membuka IBU JARI , IBU JARI melambangkan ORANG TUA  kita , yang suatu hari       akan meninggalkan kita .


  5.Tutup Kembali IBU JARI kita , Kemudian buka JARI TELUNJUK , JARI TELUNJUK melambangkan KAKAK & ADIK kita , sama seperti ORANG TUA kita , cepat atau lambat mereka juga akan meninggalkan kita .

  6. Sekarang tutup kembali  JARI TELUNJUK kita , Lalu buka JARI KELINGKING. JARI KELINKING melambangkan ANAK-ANAK kita . Cepat atau lambat ANAK-ANAK pasti akan meninggalkan kita juga .

  7.Next ,, tutup JARI KELINGKING kita , Dan cobalah bukalah JARI MANIS kita, tempata dimana kita menaruh cincin pernikahan . Mengapa tak bisa di buka (Penasan.... ??  :D)
JARI MANIS , Melambangkan SUAMI ISTRI .  Selama hidup , kita dan pasangan kita , akan melekat 1 sama lain ,, Mangkanya selama masih ada waktu jgn di sia"kan (Nyakitin pasangan kita) . Berusahalah membahagiakan pasangan kita, Dalam suka dan duka pastinya...

Semoga Bermanfaat ^3^
Sekilas Tentang 3 Negara

Sekilas Tentang 3 Negara

3 kingdoms

Zaman Tiga Negara atau juga dikenal dengan nama Samkok (Hanzi sederhana: 三国時代; Hanzi tradisional: 三國時代, hanyu pinyin: sanguo shidai, bahasa Inggris: Three Kingdoms Era) (220 - 280) adalah sebuah zaman di penghujung Dinasti Han di mana Cina terpecah menjadi tiga negara yang saling bermusuhan. Di dalam sejarah Cina biasanya hanya boleh ada kaisar tunggal yang dianggap menjalankan mandat langit untuk berkuasa, namun di zaman ini karena tidak ada satupun negara yang dapat menaklukkan negara lainnya untuk mempersatukan Cina, maka muncullah tiga negara dengan kaisar masing-masing. Cina akhirnya dipersatukan oleh keluarga Sima yang merebut kekuasaan dari negara Wei dan menaklukkan Wu serta mendirikan Dinasti Jin.

Kronologi sejarah

Penghujung Dinasti Han

Dinasti Han mengalami kemerosotan sejak tahun 100 karena kaisar-kaisar penguasa yang tidak cakap memerintah dan pembusukan di dalam birokrasi pemerintahan. Beberapa pemberontakan petani pecah sebagai bentuk ketidakpuasan rakyat terhadap kekaisaran. Namun ketidakmampuan kaisar lebih parah dipergunakan oleh para kasim untuk mengkonsolidasikan kekuasaan di tangan mereka. Penghujung Dinasti Han memang adalah sebuah masa yang didominasi oleh pemerintahan kasim.
Pembagian administrasi (prefektur) di penghujung Dinasti Han
Sejak Kaisar Hedi, kaisar-kaisar selanjutnya naik tahta pada masa kanak-kanak. Ini menyebabkan tidak ada pemerintahan yang stabil dan kuat karena pemerintahan dijalankan oleh kasim-kasim dan keluarga kaisar lainnya yang kemudian melakukan kudeta untuk menyingkirkan kaisar yang tengah beranjak dewasa guna melanggengkan kekuasaan mereka. Ini menyebabkan lingkaran setan yang kemudian makin memurukkan situasi Dinasti Han. Pada penghujung dinasti Han muncul pemberontakan selendang kuning atau yang lebih dikenal dengan pemberontakan serban kuning, yang dipimpin oleh Zhang Jiao beserta antek-anteknya mereka menduduki wilayah Yu Zhou, Xu Zhou, Yan Zhou. Tepatnya dulu menduduki kota-kota Ping Yuan, Wan, Xu Chang, Ye, Xiao Pei, Shou Chun. Untuk menumpas pemberontakan yang muncul maka pemerintah dinasti Han menobatkan He Jin sebagai Jendral besar sekaligus perdana menteri. Selama kurang lebih 8 tahun, He jin masih tidak dapat menumpas pemberontakan.

[sunting] Kelaliman Perdana Menteri Dong Zhuo

Pada tahun 189, sesaat setelah Kaisar Lingdi mangkat, para menteri kemudian merencanakan untuk membunuh Jenderal He Jin, paman dari anak Kaisar Lingdi, Liu Bian. Ini dimaksudkan untuk mencegah He Jin mendudukkan Liu Bian sebagai kaisar pewaris tahta. Rencana ini diketahui oleh He Jin yang kemudian segera melantik Liu Bian sebagai pewaris tahta dengan gelar Shaodi pada April 189. Selain itu, He Jin juga memerintahkan Dong Zhuo untuk kembali ke ibukota Luoyang untuk menghabisi para menteri serta kasim yang ingin merebut kekuasaan itu. Sebelum Dong Zhuo sampai, He Jin sudah dibunuh dahulu oleh para menteri di dalam istana.
Yuan Shao kemudian mengambil inisiatif menyerang istana dan memerintahkan pembunuhan sebagian menteri dan kasim yang dituduh berkomplot merebut kekuasaan kekaisaran. Namun, menteri lainnya menyandera Kaisar Shaodi dan adiknya Liu Xie ke luar istana. Dong Zhuo mengambil kesempatan ini untuk memusnahkan kompolotan menteri tadi dan menyelamatkan kaisar. Dengan kaisar di bawah pengaturannya, Dong Zhuo kemudian memulai kelalimannya.
Dong Zhuo mulai menyiapkan strateginya untuk mengkontrol kekuasaan kekaisaran di Cina dengan membatasi wewenang kekuasaan Kaisar Shaodi. Ia lalu menghasut Lu Bu untuk membunuh ayah angkatnya, Ding Yuan dan merebut seluruh kekuatan militernya untuk memperkuat diri sendiri. Yuan Shao juga diusir olehnya dari Luoyang. Ia membatasi wewenang para menteri dan memusatkan kekuasaan di tangannya, setelah itu, Kaisar Shaodi diturunkan dari tahta untuk kemudian digantikan oleh adiknya Liu Xie yang menjadi kaisar dengan gelar Xiandi pada September 189. Sejarahwan beranggapan bahwa momentum ini adalah awal Zaman Tiga Negara.
Yuan Shao kemudian menghimbau para jenderal penguasa daerah untuk melawan kelaliman Dong Zhuo. Usahanya membawa hasil 11 batalyon militer beraliansi untuk melakukan agresi ke Luoyang guna menumbangkan rezim Dong Zhuo. Yuan Shao memimpin aliansi yang kemudian dinamakan sebagai Tentara Pintu Timur. Dong Zhuo merasa takut dan membunuh bekas kaisar Shaodi, membumi-hanguskan dan merampok penduduk Luoyang, menyandera Kaisar Xiandi dan memindahkan ibukota ke Chang'an.
Dalam pelariannya, Dong Zhuo diserang oleh Cao Cao dan Sun Jian yang tergabung dalam Tentara Pintu Timur, namun sayang karena ada kecemburuan di dalam aliansi menyebabkan tidak ada bantuan dari jenderal lainnya yang tidak ingin melihat keberhasilan mereka berdua. Aliansi ini kemudian bubar dan Dong Zhuo meneruskan kelalimannya di Chang'an.
Akhirnya, pada tahun 192, menteri istana bernama Wang Yun bersama Lu Bu menghabisi nyawa Dong Zhuo di Chang'an. Ini mengakibatkan bawahan Dong Zhuo, Li Jue menyerang istana dan membunuh Wang Yun serta mengusir Lu Bu. Li Jue melanjutkan kelaliman pemerintahan Dong Zhuo.

Berkuasanya raja-raja perang

Setelah Dong Zhuo berhasil dijatuhkan, Dinasti Han makin melemah karena kehilangan kewibawaan kekaisaran. Melemahnya kekuasaan istana menyebabkan para gubernur dan penguasa daerah memperkuat diri sendiri dan menjadi raja kecil di wilayah mereka. Ini menyebabkan munculnya rivalitas antar raja-raja perang satu wilayah dengan wilayah lainnya. Raja perang yang terkenal dan kuat pada masa ini adalah :

Peperangan Guandu dan penyatuan utara

Peta wilayah pengaruh Yuan Shao (merah) dan Cao Cao (biru) pada tahun 195
Di antara mereka, kekuatan Cao Cao dan Yuan Shao berkembang paling pesat dan menyebabkan peperangan di antara mereka tidak dapat dihindari. Cao Cao pada tahun 197 menaklukkan Yuan Shu, lalu Lu Bu pada tahun 198 serta Liu Bei setahun selanjutnya. Tahun 200, Yuan Shao memulai ekspansi wilayah ke selatan, namun berhasil dipukul mundur oleh Cao Cao. Yuan Shao kemudian memutuskan untuk memimpin sendiri kampanye militer ke selatan dan berpangkalan di Yangwu. Cao Cao juga mundur ke Guandu untuk melakukan kampanye defensif. Di sini, kekuatan di antara mereka berimbang selama setengah tahun sampai akhirnya Cao Cao melakukan serangan mendadak dan memusnahkan seluruh persediaan logistik Yuan Shao. Yuan Shao kemudian mundur karena moral prajurit yang rendah setelah kekalahan yang menentukan itu. Ini adalah peperangan Guandu yang terkenal itu.
Setelah kekalahannya di Guandu, Yuan Shao beberapa kali mencoba melakukan serangan kepada Cao Cao namun gagal. Tahun 202, Yuan Shao meninggal, menyebabkan perebutan kekuasaan antara putranya, Yuan Tan dan Yuan Shang. Cao Cao mengambil kesempatan ini untuk menaklukkan Yuan Shang dan membunuh Yuan Tan. Yuan Shang kemudian mencari perlindungan kepada suku Wuhuan di utara yang mendukung Yuan Shao. Atas nasehat Guo Jia, Cao Cao menyerang Wuhuan dan membunuh pemimpinnya. Yuan Shang dalam pelariannya mencari perlindungan kemudian dibunuh oleh Gongsun Kang yang takut diserang Cao Cao bila memberikan suaka kepada Yuan Shang.
Tahun 207, Cao Cao secara resmi mempersatukan wilayah utara Cina dan merencanakan ekspansi ke wilayah selatan.

Kampanye militer ke selatan dan peperangan Chibi

Karakter Chibi di Tebing Merah di tepi Sungai Panjang
Tahun 208, Cao Cao melakukan kampanye militer ke selatan tepatnya ke Prefektur Jingzhou yang saat itu dikuasai oleh Liu Biao. Liu Biao meninggal sebelum Cao Cao tiba. Liu Zong, anak Liu Biao yang menggantikan ayahnya menyerah kepada Cao Cao. Liu Bei yang saat itu berlindung kepada Liu Biao melarikan diri ke Jiangling, namun berhasil dipukul mundur lebih lanjut ke Xiakou.
Sun Quan mengutus penasehatnya Lu Su mengunjungi Liu Bei menanyakan keadaannya. Zhuge Liang kemudian mewakili Liu Bei mengajukan penawaran aliansi kepada Sun Quan. Aliansi Sun-Liu terbentuk untuk menahan serangan Cao Cao. Zhou Yu dan Cheng Pu memimpin tentara Sun dan berhasil memukul mundur tentara Cao Cao dengan strategi api. Peperangan berlokasi di daerah Chibi dan terkenal sebagai pertempuran Chibi.

 

Liu Bei menduduki Prefektur Yizhou

Cao Cao yang kalah perang kemudian mengalihkan perhatian ke wilayah barat. Cao Cao menyerang Hanzhong yang dikuasai Zhang Lu. Penguasa di Xiliang kemudian melakukan perlawanan pada tahun 211 karena takut menjadi target Cao Cao selanjutnya. Ma Chao yang memimpin perlawanan ini dikalahkan Cao Cao dan mengasingkan diri. Setelah tahun 215, Cao Cao telah berhasil menguasai seluruh wilayah utara dan barat Cina.
Kemenangan aliansi Sun-Liu membuahkan perpecahan di antara mereka. Mereka mulai memperebutkan Jingzhou yang ditinggalkan Cao Cao. Perebutan ini dimenangkan oleh Sun Quan, yang melakukan serangan militer ke selatan Jingzhou di bawah pimpinan Zhou Yu. Zhou Yu berencana melanjutkan ekspansi militer ke Prefektur Yizhou yang dikuasai Liu Zhang, namun ia meninggal dalam perjalanan. Lu Su yang menggantikannya menghentikan rencana ini dan meminjamkan Jingzhou kepada Liu Bei untuk pangkalan militer sementara untuk menahan kemungkinan serangan Cao Cao.
Saat ini, Liu Zhang mengundang Liu Bei untuk membantu Yizhou melawan kemungkinan ekspansi Cao Cao bila berhasil menduduki Hanzhong. Liu Bei berangkat menuju Yizhou meninggalkan Guan Yu menjaga Jingzhou. Perseteruan Liu Bei dan Liu Zhang pecah pada tahun 212, Liu Bei lalu menduduki Chengdu dan memaksa Liu Zhang menyerahkan kekuasaan Yizhou kepadanya.

Tiga negara terbentuk

Peta 3 negara pada tahun 262 M
Tahun 216, Cao Cao mengangkat diri sebagai Raja Wei. Setahun kemudian, Liu Bei menyerang Hanzhong yang saat itu dikuasai Cao Cao. Pengkhianatan dari dalam dan kampanye militer Sun Quan di wilayah tengah menyebabkan Cao Cao terpaksa harus mundur dari Hanzhong. Liu Bei juga mengangkat diri menjadi Raja Hanzhong pada tahun 219.
Tahun yang sama, Guan Yu memimpin pasukan menyerang Cao Cao, namun Lu Meng melakukan serangan dari belakang secara mendadak ke Jingzhou. Guan Yu berhasil ditangkap dan dibunuh oleh Lu Meng. Tahun 220, Cao Cao meninggal dunia dan digantikan oleh putranya Cao Pi. Cao Pi memaksa Kaisar Xiandi menyerahkan tahta kekaisaran lalu mendirikan Negara Wei dan bertahta dengan gelar Wendi. Setahun kemudian, Liu Bei yang mendukung kelanjutan Dinasti Han mengangkat diri sebagai kaisar dengan gelar Zhaoliedi.
Sun Quan menyatakan tunduk kepada Wei dan diangkat sebagai Raja Wu oleh Cao Pi. Tahun 221 juga, Liu Bei menyerang Sun Quan dengan tujuan membalaskan dendam Guan Yu, namun berhasil dipukul mundur oleh Lu Xun dan meninggal pada tahun 223. Liu Chan kemudian menggantikan sang ayah menjadi kaisar dengan gelar Xiaohuaidi. Sepeninggal Liu Bei, Sun Quan kembali bersekutu dengan Liu Chan untuk menahan pengaruh Cao Cao. Tiga negara resmi berdiri dan tidak akan ada satupun negara dapat menaklukkan negara lainnya selama kurun waktu 40 tahun.

Runtuhnya negara Shu Han

Sepeninggal Liu Bei, negara Shu Han melakukan ekspansi wilayah ke timur laut Shu. tepatnya kota Chang An yang dipimpin oleh Cao Hong dan Sima Yi sebagai penasihatnya. Ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan diserang dari belakang saat pelaksanaan gerakan ofensif terhadap Wei di utara. Setelah wilayah di belakang ( maksudnya daerah di Nan Man, yang dikuasai suku bar-bar) berhasil ditenangkan, Shu Han melakukan 5 kali penyerangan ke utara di bawah pimpinan Zhuge Liang dalam kurun tahun 227 sampau 234, namun kesemuanya gagal.
Zhuge Liang meninggal pada peprangan di tanah Wu Zhang atau dikenal dengan peperangan Wu Zhang Plains, dimana Zhuge Liang sebenarnya menggunakan Ba Zhen Du sebagai ilmu sihir tingkat tingginya, namun oleh Wei Yan, perwira Shu Han digagalkannya. tahun 234 lalu digantikan oleh Jiang Wei yang meneruskan ekspedisi ke utara, namun tidak menghasilkan kemenangan yang mutlak. Liu Chan yang tidak cakap memimpin mempercayakan jalannya pemerintahan kepada menteri kesayangannya Huang Hao. Jiang Wei yang mengajukan mosi tidak percaya kepadanya, malah dituduh berkhianat kepada negara. Ini menyebabkan Wei kemudian berhasil mematahkan pertahanan Hanzhong dan menyerang sampai ke Chengdu, ibukota Shu Han. Liu Chan menyerahkan diri kepada Wei dan negara Shu Han resmi runtuh pada tahun 263.

Penghujung Dinasti Han

Cao Wei

Dong Wu

Shu Han


by:Wikipedia.org

And Pengunjung Ke :

Diberdayakan oleh Blogger.